Tiga perupa muda pilihan Farhan Siki (Street Artist asal Yogyakarta), yakni Alivion, Eka Apriansah dan Vicky Saputra menggelar pameran dengan tema “KODE” di Galerikertas-Studiohanafi.
Pameran “KODE” dibuka pada Minggu, 15 Juli 2018 pukul 19.30 WIB di Galerikertas, Jl. Raya Meruyung Gg. Manggis No. 72 Kp. Parung Bingung – Pancoran Mas, Depok.
Proses seleksi perupa muda ini berlangsung pada 28 – 29 Mei 2018 dalam sesi diskusi dan persentasi karya antara perupa muda dan Farhan Siki.
Ratu Selvi Agnesia, humas Galerikertas mengatakan bahwa proses pemilihan perupa muda mutlak ditentukan oleh si seniman.
“Ada tiga puluh orang perupa muda yang mempersentasikan karyanya pada Farhan Siki bulan Mei lalu,” katanya.
Menurutnya, tidak mudah menentukan siapa dan karya yang mana yang dipilih oleh Farhan, dan Farhan sendiri telah menentukan pilihannya pada ketiga orang.
“Ini adalah kesempatan yang bagus bagi mereka untuk mendapatkan asuhan dari Farhan Siki, dimana pameran “KODE” akan berlangsung pada tanggal 15-25 Juli 2018 di Galerikertas-Studiohanafi,” tambah Ratu Selvi.
Sementara itu, menurut Farhan Siki, karya-karya yang dipresentasikan Eka Apriansah (21 tahun) mempunyai kekuatan desain yang kuat, dari pemilihan warna, komposisi gambar, dan objek gambar yang menarik.
Sedangkan karya Vicky Saputra (21 tahun), cukup perfect dari sisi teknik, modal yang bagus untuk menggapai metafor-metafor bahasa visual yang lebih lanjut.
Selanjutnya, Alivion (22 tahun), karya-karyanya yang menggunakan pendekatan ilustratif sangat keren jika ditampilkan secara kompilatif karena akan menghadirkan narasi seperti cerpen.
Dalam pameran bersama ini, tiga perupa muda tersebut sepakat untuk menciptakan karya yang lebih mengedepankan eksperimen, tak hanya dalam artian berbeda dari karya mereka sebelumnya, tetapi juga dari segi visi artistik yang ingin ditampilkan bersama-sama.
Dengan mengusung tema “KODE”, pameran perupa ini mencoba menggali kembali kode-kode umum yang muncul dari tubuh manusia dan lingkungan, kemudian diolah menjadi kode-kode “baru”.
“Ruang laboratorium yang bagaimana sedang mereka gagas tersebut benar-benar optimal menghasilkan praktik dan pendekatan-pendekatan baru dalam berkarya seni dengan medium kertas, yang idealnya bisa membuka cakrawala bagi perupa muda lainnya untuk ikut serta dengan turut serta merayakan kebebasan berkarya dengan media tanpa batas dan bebas himpitan dari konvensi-konvensi berkarya seni yang sudah ada,” tutur Farhan Siki.
Pameran “Kode” ini mencoba mencapai suatu titik di mana kode-kode lumrah dalam semesta semiotika kehidupan sehari-hari bisa memperbarui diri mereka sendiri, menampung makna yang lebih luas dari makna umum, ataupun menciptakan makna baru yang tak diduga sebelumnya.
Ketiga perupa muda tersebut, meski mengusung kode masing-masing, akan mencoba mencari titik temu yang paling mungkin, untuk dihadirkan dalam satu pameran bersama.
Bagi Alivion, ini adalah pameran pertamanya yang menampilkan banyak karya drawing dan instalasi.
“Ketika saya diberitahu bahwa saya terpilih untuk berkarya dan berpameran di Galerikertas dengan asuhan Farhan Siki, saya tidak tahu akan memamerkan apa. Tapi yang pasti, pameran ini menantang saya untuk meninggalkan karya-karya digital saya,” kisahnya.
Galerikertas-Studiohanafi sudah menjalankan dua kali pameran tunggal dari perupa berpengalaman, yakni Ugo Untoro dan Farhan Siki, keduanya merupakan perupa dari Yogyakarta.
Di setiap pameran tunggal tersebut, dibuat program diskusi bersama perupa muda selama dua sampai tiga hari. Sebagai tujuan galerikertas sebagai ruang edukasi, promosi dan percepatan regenerasi seniman.
Pembukaan pameran KODE yang akan berlangsung pada Minggu, 15 Juli 2018 pukul 19.30 WIB akan dibuka oleh Farhan Siki dan performance musik dari Mantrakama dan Komunitas Pecinta Seni (Kompeni) Jakarta.
Esoknya, akan berlangsung diskusi karya pameran bersama Farhan Siki dan peserta pameran. Mereka akan memaparkan gagasan karya.