DEPOK- Kelurahan Sukmajaya mengklaim sebagian besar warganya sudah memiliki pola hidup sehat paling tidak dengan buang air besar (BAB) melalui septic tank.
Lurah Sukmajaya Achmad Munandar mengatakan terdapat 99% warga di Kelurahan Sukmajaya yang sudah tidak BAB sembarangan.
“Dari data base kami hanya sekitar 13 kepala keluarga (KK) yang terdeteksi belum punya septic tank. Sisanya sudah punya semua,” ujarnya di sela-sela kegiatan sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Aula Kantor Kelurahan Sukmajaya, Kamis, 3 Oktober 2019.
Achmad menuturkan sosialisasi tersebut menindaklanjuti atas penghargaan yang didapatkan Kelurahan Sukmajaya tahun 2018 tentang lingkungan bebas dari ODF (Open Defecation Free) se-Kota Depok, walaupun pencapaian tersebut belum 100%.
“ODF itu kondisi warga di dalam lingkungan setiap RW tidak buang air besar sembarangan,” tuturnya.
Dia menambahkan menindaklanjuti hal tersebut Kelurahan Sukmajaya berusaha secepat mungkin agar upaya program ODF bisa diatasi, dan sekaligus menyempurnakan dari penghargaan yang sudah didapatkan.
“Jika warga yang tidak mampu dan belum memiliki septic tank akan dibantu oleh kelurahan entah itu dari biaya pembuatannya atau bahan bangunannya,” katanya.
Namun, lanjutnya, hal itu tergantung hasil pembicaraan terkait solusi antara kelurahan dengan RT dan RW. Salah satu rencana solusi dari kelurahan bagi warga yang belum memiliki septic tank juga akan dibuatkan arisan septic tank.
Sementara itu, Tiur Febrina, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja dan Olahraga, Dinkes Kota Depok menuturkan materi sosialisasi yang disampaikan juga berupa persoalan kesehatan dan kebersihan terlebih dimulai dari lingkungan keluarga kecil.
“Ada 5 pilar STBM. Stop buang air besar sembarangan. Cuci tangan pakai sabun. Pengelolaan air minum dan makanan rumah yang aman. Pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman,” tuturnya.
Tiur menambahkan setiap RW diwajibkan tersedia bank sampah, pengolahan sampah, dan air bersih. Pasalnya, kebersihan bisa terjadi dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Ke depan pihaknya akan melihat dan mendata daerah yang jauh dari air bersih untuk membantu pembangunan penyaringan air bersih.