DEPOK- Dua pencuri yang biasa mengincar rumah kosong alias sedang ditinggal penghuninya, berhasil diamankan Satuan Reserse Kriminal Polsek Cimanggis. Dua kaki mereka terpaksa didor karena sempat melawan dengan cara menodongkan pistol kepada petugas saat diamankan.
Kepada polisi, kedua pelaku yaitu Fikar dan Rahmadi mengaku sudah beraksi di sekitar wilayah Depok seperti Kecamatan Cimanggis, Beji, Sukmajaya dan lebih dari 10 rumah dibobol. Senjata yang kerap dibawa hanya untuk menakuti pemilik rumah ketika memergoki mereka beraksi.
“Tidak pernah saya gunakan untuk menembak, hanya untuk mengancam saja. Itupun, baru sekali karena kepergok sama yang punya rumah,” kata Fikar, di Polresta Depok, Senin 28 Oktober 2019.
Baca Juga: Polisi Tembak Kaki Fikar Dan Rahmadi, Spesialis Maling Rumah Kosong di Depok
Fikar menuturkan, membeli pistol tersebut seharga Rp400 ribu secara online. Selama beroperasi membobol rumah kosong dia dan rekannya tidak pernah melakukan survei situasi di lokasi incarannya.
Proses pemilihan lokasi dilakukan secara acak, namun keduanya selalu melihat terlebih dahulu apabila sebuah rumah di komplek perumahan dalam kondisi sepi dan lampu depannya hidup maka dipastikan tidak ada penghuninya.
“Bukan saya yang melakukan eksekusi. Saya hanya duduk di motor sambil mantau situasi, yang masuk Rahmadi,” katanya.
Setelah berhasil menggasak barang berharga dari satu rumah, dirinya memperoleh imbalan yang dibagi oleh rekannya. Barang berharga tersebut dijual terlebih dahulu ke penadah.
“Ga nentu kalau hasilnya, paling besar pernah dapat Rp4 Juta. Sehari, bisa dua sampai tiga kali beraksi. Barang yang gampang dijual dan harganya lumayan mahal biasanya laptop,” katanya.
Baca Juga: Maling Motor Berpistol di Pekapuran Masih Berkeliaran
Selain itu, menurut dia menjadi sebuah kebiasaan setelah mencuri dari satu lokasi mereka akan bergerak menjauh dan mencari sasaran lain. Kemudian, jarang satu atau dua minggu kemungkinan bisa kembali lagi ke tempat yang sama. Fikar menegaskan, hanya rumah kosong saja yang disatroni sedangkan untuk kendaraan roda dua maupun empat tak pernah mereka sentuh.
“Ya, tiap jalan sama teman pasti niat kita mau beraksi . Kalau mencuri motor belum pernah,” katanya.
Pria yang sempat berprofesi sebagai ojek antar jemput ini mengaku uang hasil curian yang diperolehnya digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Di sisi lain, Rahmadi, eksekutor pembobol rumah mengaku sempat dipenjara di Lapas Cipinang beberapa waktu lalu dengan kasus yang sama. Dirinya menjalani masa tahanan selama 10 bulan.
“Saya kenal sama Fikar karena tetanggaan di Manggarai Jakarta Selatan. Dia selalu mengeluh soal kebutuhan hidup, akhirnya saya ajak dia mencuri,” katanya.
Baca Juga: Kronologi Maling Motor di Pekapuran Depok yang Todongkan Pistol
Mantan karyawan farmasi tersebut menjelaskan modus operandi yang dilakukan saat membobol rumah kosong. Mereka terbiasa mendatangi satu lokasi perumahan kemudian memastikan bahwa rumah tersebut dalam kondisi tak berpenghuni.
“Saya congkel pakai kunci, setelah terbuka lalu masuk dan beraksi,” ungkapnya.
Polisi masih mendalami
Sementara itu, Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah menuturkan, pihaknya masih terus mendalami keterangan kedua pelaku terutama mengenai korban-korban yang pernah mereka curi.
“Ini masih pengembangan, kami juga akan identifikasi apakah mereka memang melakukan pengancaman saja atau sempat menembakan senjata yang dibawa,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengungkapan kasus tersebut sesuai laporan kepolisian dalam LP/ 737 /K/VIII/2019/SEK.CMG Jumat 30 Agustus 2019. Atas kejadian pencurian rumah kosong yang beralamat di Perumahan Bukit Cengkeh Kecamatan Cimanggis Depok.
Dari tangan kedua pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa
pistol, linggis, kunci T buat buka kunci, obeng, dua handphone hasil curian, dan satu sepeda motor yang digunakan sebagai sarana mereka beraksi.