DEPOK24JAM,- Wali Kota Depok, Mohammad Idris sedang mengkaji fenomena tawuran salah satunya dari sisi eksternal karena diduga ada keterlibatan alumni sekolah.
“Karena ada berita-berita katanya ada juga faktor eksternal. Istilahnya, mohon maaf provokasi alumni-alumni dari sekolah-sekolah ini terhadap adik kelasnya misalnya seperti itu. Ini seperti apa dan bagaimana kita akan kerja sama dengan pihak akademi pihak kepolisian untuk kita kaji bersama untuk kita selesaikan masalah ini,” katanya, Rabu (29/3/2023).
Aksi tawuran belakangan marak terjadi di Kota Depok. Biasanya tawuran terjadi dini hari dan melibatkan remaja yang masih berstatus pelajar. Untuk itu Pemerintah Kota Depok melakukan peningkatan pengawasan sebagai langkah pencegahan.
“Kami terus meningkatkan untuk mengantisipasi, mengingatkan pihak sekolah,” katanya.
Dari sejumlah kasus tawuran, kebanyakan yang terlibat adalah siswa sekolah swasta. Idris pun meminta pihak sekolah melakukan peningkatan kegiatan ekstrakurikuler.
“Karena memang rata-rata mohon maaf sekolah-sekolah swasta yang terus harus kita ingatkan. Baik untuk pembinaan ekstrakurikuler memberikan pemahaman tentang bahaya tawuran, karena itu merugikan orang lain. Itu juga merupakan konten bagian kurikulum ekstrakurikuler,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pemkot Depok belum memiliki jam malam khusus yang mengatur soal pencegahan tawuran. Yang dilakukan selama ini adalah patroli bersama jajaran kepolisian.
“Untuk jam malam khusus masalah ini ini memang belum ada, mungkin patroli terpadu dengan kepolisian ini sedang kita upayakan khususnya menjelang hari raya Idul Fitri,” tutupnya.