DEPOK24JAM,– Program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak gizi kurang atau stunting tengah menjadi perhatian lantaran tidak mampu menunjang asupan gizi anak.
Kejadian yang terungkap anak gizi kurang atau stunting hanya mendapat nasi dan kuah sop dari program pemberian makanan tambahan (PMT) tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengakui adanya kesalahan dalam program PMT hari pertama di Tapos.
Mary Liziawati menyebut kesalahan yang terjadi lantaran adanya kader yang mendistribusikan makanan tambahan yang tidak tersosialisasi dengan baik.
“Harapannya sudah tersosialisasikan kepada seluruh kader di bawah, tapi ternyata ada saja kader di Tapos yang belum terjadi koordinasi yang baik lintas sektornya pada hari pertama,” kata Mary Liziawati.
“Karena di kecamatan lain Alhamdulillah benar menunya dan berjalan dengan baik, tapi di kecamatan Tapos terjadi ketidaksesuaian menu,” sambungnya dikutip dari Republika.co.id.
Mary Liziawati menerangkan bahwa program PMT ini terdiri dari enam hari makanan kudapan dan satu hari makanan lengkap.
Di hari pertama, Mary mengatakan seharusnya anak diberi makanan tambahan berupa kudapan. Namun hal itu tak terjadi di Tapos dan makanan yang diberikan tak sesuai standar yang diarahkan Dinkes.
Mary mengaku telah dilakukan evaluasi program PMT di Tapos hingga di hari berikutnya telah sesuai dengan standar dan jadwal program makanan tambahan anak gizi kurang.
“Jadi ini barangkali, terima kasih kita juga dengan kejadian ini melakukan evaluasi secara intens di hari pertama,” tutur Mary Liziawati.
“Kita evaluasi sore itu di hari keduanya alhamdulillah Kecamatan Tapos sudah memperbaiki menunya, sudah betul menu kudapannya dan sesuai dengan menu yang ditentukan,” imbuhnya.
Dia menyebut telah memberi arahan kepada para kader untuk memakai penyedia makanan tambahan yang mampu memenuhi standar pembuatan PMT.
“Saya sampaikan kalau memang dianggap belum sesuai, ya silakan tidak harus dipakai lagi,” beber Mary.
“Kita tidak ada kepentingan, silahkan dipakai penyedia yang memang bisa menyiapkan menu sesuai dengan yang kita tentukan. Jadi itu evaluasi kita lada masalah-masalah di lapangan,” tandasnya.