DEPOK24JAM,- Jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Kota Depok pada awal Maret 2024 telah mencapai 328 kasus.
Umi Zakiati, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, mengungkapkan bahwa data grafik menunjukkan peningkatan kasus DBD sejak akhir tahun sebelumnya.
“Data grafik kasus DBD menunjukkan kecenderungan peningkatan, mencapai 328 kasus pada akhir Februari 2024,” demikian kata Umi seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com pada Jumat, 22 Maret 20204.
Peningkatan tersebut terlihat dari jumlah 281 kasus pada periode November 2023 hingga Februari 2024.
Umi menyampaikan bahwa jumlah kasus DBD untuk bulan Maret 2024 belum dapat dipastikan karena proses rekapitulasi membutuhkan waktu.
“Proses rekapitulasi data membutuhkan waktu, karena kami merekap laporan kasus DBD secara bulanan,” Umi menjelaskan.
Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus DBD di Depok adalah cuaca yang masih lembab.
“Musim hujan meningkatkan kemungkinan terjadinya genangan air di tempat-tempat yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty, vektor penyakit demam berdarah,” tambahnya.
Umi juga menyoroti kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, yang berdampak pada peningkatan kasus DBD di daerah-daerah di mana nyamuk penyebab DBD berkembang biak.
Apa yang harus dilakukan?
“Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan merupakan faktor kunci dalam penyebaran DBD, termasuk penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan metode 3M plus,” jelas Umi.
Karenanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk kasus-kasus positif DBD dan mengambil tindakan berdasarkan hasil penyelidikan tersebut.
“Kami juga mengimbau fasilitas kesehatan untuk mematuhi prosedur tata laksana DBD sesuai standar dan memperkuat sistem rujukan,” Umi menambahkan.[]