Pasangan yang berencana menikah, seharusnya sudah membicarakan soal komitmen pernikahan. Komitmen ini akan menjadi pegangan setelah calon pasangan suami istri resmi mengikat janji.
Apa saja komitmen pernikahan yang harus disepakati oleh calon pasangan suami istri? Berikut daftarnya yang bisa kamu bicarakan dengan calon pendamping hidupmu.
1. Bekerja berdua atau sendiri
Buat pasangan yang dua-duanya bekerja, sebaiknya harus membicarakan hal ini. Tentukan setelah menikah nanti keduanya akan tetap bekerja atau salah salah satunya saja.
Kesepakatan ini cukup penting. Soalnya, akan menentukan berapa penghasilan keluarga setiap bulannya. Kalau penghasilan diperoleh keduanya, maka pemasukan keluarga tentu bakal lebih besar dibandingkan dengan mengandalkan dari penghasilan seorang saja.
Namun, kalau dari awal hanya suami saja yang bekerja, ini juga bisa dibicarakan bersama. Misalnya, setelah menikah sang istri bisa bikin usaha kecil-kecilan di rumah untuk membantu ekonomi keluarga.
2. Sewa pembantu atau urus rumah tangga sendiri
Pasangan suami istri yang baru menikah mungkin banyak yang belum berpengalaman dalam mengurus rumah tangga. Apalagi kalau keduanya sibuk bekerja. Urusan bersih-bersih rumah, nyuci baju, nyuci piring dan masak bisa jadi gak diperhatikan.
Poin ini juga harus disepakati bersama sebelum menikah. Apakah nanti setelah menikah akan sewa jasa pembantu atau urus rumah tangga berdua. Kalau kondisi keuangan cukup sih gak apa-apa sewa pembantu. Tapi kalau dirasa kurang, sebaiknya urus rumah tangga aja berdua. Itung-itung latihan jadi ibu dan bapak rumah tangga, kan?
Tapi ini berlaku buat pasangan yang keduanya bekerja ya. Kalau hanya sang suami saja yang kerja, tentu baiknya urusan rumah tangga serahkan ke istri.
3. Menanggung biaya saudara atau keluarga untuk hal tertentu
Poin ini juga cukup penting buat dibicarakan. Misalnya sebelum menikah kamu selalu membantu biaya pendidikan buat sang adik. Atau rutin tiap bulan ngasih uang bulanan buat orang tua.
Nah, karena kamu akan menikah, coba deh bicarakan dulu sama pasangan. Apakah biaya tanggunan buat saudara tersebut tetap akan diberikan saat nanti menikah? Komitmen ini penting disepakati agar di kemudian hari gak terjadi perselisihan antara kamu dan pasangan.
Atau biaya tanggungan bulanan buat saudara tersebut lebih baik tetap diberikan dengan syarat jumlahnya dikurangi. Ya, hal-hal seperti ini memang harus dibicarakan bersama.
4. Mutasi lokasi kerja
Pegawai negeri sipil (PNS) atau swasta biasanya suka dapat promosi atau mutasi jabatan. Gak jarang promosi dan mutasi tersebut menempatkan pegawai di luar kota atau provinsi dalam waktu yang cukup lama.
Kebayang dong kalau pasangan kita tiba-tiba disuruh pindah kerja yang menyebabkan LDR alias long distance relationship. Pasti galau kan, apalagi buat pasangan yang baru menikah. Wah kebayang deh pasti galau banget.
Nah, buat pasangan yang berencana menikah, komitmen ini harus benar-benar dibicarakan. Apakah nanti kalau sudah menikah akan ikut pasangan atau merelakan pasangan bekerja sendiri tanpa didampingi.
Bicarakan baik-baik ya, biar gak jadi masalah nantinya.
5. Siapa yang akan urus keuangan
Setiap rumah tangga harus ada “Menteri Keuangan” yang mengatur pengeluaran harian, mingguan dan bulanan. Buat menentukan siapa yang bakal jadi “menteri”, gak ada salahnya dibicarakan dari awal.
Gak ada aturannya kok siapa yang harus megang duit rumah tangga, apakah itu suami atau istri. Tentukan siapa yang paling mampu mengendalikan duit keluarga tersebut.
6. Tinggal di mana
Memilih tempat tinggal setelah menikah adalah faktor penting yang harus dibicarakan. Sebaiknya dari awal kamu dengan pasangan tentukan apakah setelah menikah akan cari tempat tinggal sendiri atau tinggal sementara bersama di rumah orangtua.
Jangan salah ya, banyak orang yang gak nyaman tinggal bareng mertua. Mereka memilih untuk mandiri meski tinggal di rumah sangat sederhana. Tapi banyak juga orang yang gak mau pusing mesti tinggal di rumah mertua.
Maka sebaiknya buat komitmen tentang hal ini.
7. Punya anak atau tidak
Poin terakhir, kamu dan pasangan harus benar-benar membicarakan soal rencana punya anak. Emang sih kebanyakan semua pasangan suami istri pengin punya keturunan. Tapi banyak juga salah satu dari mereka baik suami atau istri yang gak mau punya anak.
Kenapa ini harus benar-benar dibicarakan? Karena hal ini akan sangat sensitif di kemudian hari. Bayangin kalau sang suami pengen banget punya anak, sementara sang istri gak mau. Atau sebaliknya. Ini akan melelahkan banget karena bakal jadi cekcok suami istri.
Maka, sebaiknya sebelum menikah bicarakan apa yang akan jadi komitmen pernikahan. Biar pas nanti menjalani bahtera rumah tangga, keduanya merasakan indahnya menjadi sepasang suami istri.
Percaya deh, kalau semuanya udah dibicarakan baik-baik dan komitmennya disepakati bersama, risiko perselisihan antara suami istri bakal bisa ditekan.