Qia Balita 3 Tahun Asal Depok Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Sempat Minum Obat Penurun Panas Cair

DEPOK24JAM, – Balita berusia tiga tahun asal Depok Azqiara Anindita Nuha meninggal akibat gagal ginjal akut yang sebelumnya sempat meminum obat penurun panas sirup.

Pasalnya, sebelum meninggal dunia, balita yang biasa disapa Qia itu sempat mengonsumsi obat penurun panas cair karena mengalami demam dan flu pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Ibu Qia, Soliha ditemui di rumahnya di kawasan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok menceritakan mulanya sang anak mengalami demam dan flu. Sebelum dibawa ke dokter, dia memberikan obat yang ada di rumah berupa paracetamol dan obat pilek sirup.

“Awalnya anak saya panas dan pilek di malam jumat. Panas dan pilek biasa doang, belum saya bawa ke dokter dan saya kasih obat yang ada di rumah dulu. Panasnya saya kasih paracetamol biasa (sirup), terus pileknya saya itu kasih obat pilek (sirup),” kata Soliha.

Demam yang diderita Qia saat itu sempat mereda. Namun pada Sabtu dinihari Qia kembali demam dan langsung dilarikan ke klinik karena disertai muntah dan diare.

Namun anaknya masih terus muntah sehingga diputuskan untuk menjalani perawatan ke RS Bunda Aliyah Depok. Disana Qia langsung ditangani di Instalasi Gawat Darurat. Kemudian Qia menjalani pemeriksaan laboratorium.

“Dokternya bilang akan dilakukan pengecekan secara lanjut, soalnya takut anak saya gagal ginjal katanya. Disitu saya langsung merasa hancur kan,” tutur Soliha.

“Kemudian dicek segala macam dan keluar hasil lab anak saya yang menyatakan bahwa benar anak saya mengidap gagal ginjal akut yang kalau nggak salah sudah stadium 3,” sambungnya.

Di RS Bunda Aliyah, Qia dirawat di Ruang PICU. Saat malam pertama dirawat, dalam kurun waktu relative singkat, kondisi Qia kian memburuk.

Dirinya mengaku sangat terpukul melihat kondisi anaknya yang mengalami perburukan drastis. Kemudian tim dokter menyarankan untuk merujuk ke RS Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.

“Prosesnya cukup cepat dari stadium 3 langsung ke stadium 6 sehari setelah PICU. Makanya dokternya bilang anak saya harus cepat di rujuk ke rumah sakit tipe A yang ada Hemodeolisa (HD) Anaknya, karena disini tidak lengkap. Dokter sudah mengirimkan link ke rumah sakit tipe A yang ada HD anaknya, tapi penuh,” bebernya.

Qia baru dapat ruangan di RSCM pada Selasa, 11 Oktober 2022. Sehari dirawat disana, anaknya kemballi mengalami perburukan bahkan sampai hilang ingatan. “Dia ngga ngenalin saya,” ucapnya.

Pada Kamis 13 Oktober 2022 anaknya buru-buru dipasang alat cuci darah. Saat itu detak jantung Qia sempat hilang hingga harus digunakan alat picu jantung baru detaknya muncul lagi.

Kemudian Qia dipasangi ventilator dan mulai normal sehinga vantilator pun dicopot. Soliha mengira kondisi anaknya sudah membaik karena ventilator sudah dicopot. Namun pada Jumat 14 Oktober 2022 anaknya menjalani cuci darah atau Hemodialisa (HD) hingga lima jam.

“Selama menjalani HD anak saya tidak sadar. Pas di HD itu sempat ada beberapa kendala dari lampu indikator yang merah bunyi terus, ternyata darahnya tinggi sampai 293 pokoknya. Setalah kelar cuci darah itu di hari Jumat itu tetap di selang pipisnya nggak keluar sama sekali. Sampai nggak ada progres bagus,” katanya.

Dirinya mengaku tidak tahu apa penyebab penyakit yang diderita anaknya. Dia sudah bertanya pada dokter namun belum ada jawaban yang pasti.

“DI RSCM juga dibilang gagal ginjal akut tapi sampai sekarang saya belum mengetahui penyebab anak saya gagal ginjalnya itu karena apa, saya belum mengetahui jawabannya. Jawabannya, masih di teliti, masih di teliti,” ujarnya.

Soliha mengaku sangat kaget ketika anaknya didiagnosa gagal ginjal akut. Karena menurutnya tidak ada riwayat penyakit tersebut sebelumnya. Musibah yang menimpanya bagaikan petir di siang bolong yang tidak pernah diduga sebeumnya.

“Tiba-tiba kok penyakitnya seperti ini. Dalam waktu seminggu itu udah kaya busur panah yang lagi ditarik trus di arahkan ke satu tujuan, trus langsung ngga ada,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *