DEPOK24JAM,- Penipuan dengan modus mampu memasukkan orang bekerja kembali terjadi di Depok. Pasangan suami istri berhasil menipu dua warga, Hafizh dan Dika. Pelaku mengaku sebagai karyawan PT. KAI.
Kejadian ini berlangsung di Jl. H Mahali, Depok, pada Jumat, 19 Juli 2024, pukul 10.00 WIB.
Menurut Hafizh, salah satu korban, penipuan bermula ketika seorang ibu-ibu penipu datang ke tukang urut di sekitar lokasi. Suami penipu sebelumnya menelepon tukang urut tersebut dan berterima kasih karena istrinya bisa hamil, kemudian menawarkan pekerjaan kepada anak atau saudara tukang urut sebagai tanda terima kasih.
“Ibu penipu dan tukang urut datang ke rumah untuk menawarkan pekerjaan. Mereka mengaku bekerja di PT. KAI sebagai announcer dan menawarkan pekerjaan kepada saya dan kerabat saya Dika, dan Fadly. Namun, Fadly menolak karena berkasnya belum lengkap,” jelas Hafizh kepada Depok24jam.
Hafizh dan Dika diberi penjelasan mengenai pekerjaan tersebut dan diminta untuk melakukan medical check-up dengan biaya Rp375.000.
“Setelah memberikan uang untuk medical check-up, kami dijanjikan akan menjalani pemeriksaan medis di Stasiun Juanda bersama suami penipu,” tambahnya.
Kedua korban menyerahkan data pribadi mereka, termasuk KTP, KK, ijazah, akte, NPWP, dan SKCK. Ada beberapa saksi yang melihat kejadian ini, yaitu ibu Dika, ibu Husni, dan RT 01 RW 04. Setelah izin pergi sebentar, penipu tak kembali lagi. Korban lantas cek aplikasi GetContact yang sebelumnya telah bertukar nomor telepon. Korban tersadar bahwa pelaku merupakan sindikat penipuan.
Ciri-ciri pelaku adalah wanita agak gemuk, memakai softlens, dan terlihat hamil (meskipun tidak pasti apakah benar-benar hamil atau hanya perut buncit).
Kasus ini sudah dilaporkan ke Dandrum TNI di Stasiun Universitas Indonesia. PT KAI menyatakan akan menindaklanjuti laporan ini ke atasannya, sementara PT Mayora belum menerima laporan dari korban.
Dalam penelusuran Depok24jam, pelaku memiliki riwayat negatif. Hal itu terlihat dalam aplikasi GetContact yang banyak korban memberikan testimoni serupa, yakni mengincar para tukang urut lalu mengaku berhasil hamil setelah diurut. Setelah itu melancarkan modusnya akan memasukkan pekerjaan bagi keluarga tukang urut yang masih nganggur. Modus itu tercatat telah berlangsung sejak Januari 2024.
Kasus penipuan ini menjadi perhatian serius bagi warga Depok agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas sumbernya. Diharapkan pihak berwenang dapat segera menindaklanjuti kasus ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.