DEPOK24JAM – Dalam menghadapi Pilkada serentak 2024, sinergi antara jaksa dan akademisi di Kota Depok menjadi langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya di kalangan generasi muda.
Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Depok, Nursaid, menyampaikan bahwa peran penegak hukum tidak hanya terbatas pada pengawasan dan penegakan aturan, tetapi juga melibatkan edukasi hukum kepada masyarakat, termasuk mahasiswa.
“Akademisi dan mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil. Kami bersama-sama berkomitmen untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait aspek hukum dalam Pilkada,” ujar Nursaid dalam diskusi panel yang melibatkan Kejaksaan Negeri Depok dan civitas akademika Universitas Indonesia.
Sinergi ini diwujudkan melalui berbagai program, termasuk seminar dan diskusi publik yang bertujuan memberikan edukasi kepada pemilih muda tentang pentingnya memahami proses demokrasi dan hukum yang mengikatnya. Partisipasi aktif dari akademisi diharapkan mampu mempengaruhi pemilih dalam mengambil keputusan secara cerdas dan bijak.
Ketua KPU Kota Depok, Willi Sumarlin, juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan akademisi dan jaksa akan memperkuat upaya sosialisasi Pilkada. “Kami optimis target partisipasi pemilih 87% akan tercapai berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk kejaksaan dan kampus,” katanya.
Dengan semakin meningkatnya keterlibatan akademisi dan jaksa, diharapkan Pilkada Depok 2024 akan berlangsung lebih tertib, adil, dan berintegritas, serta mampu menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah.
Ikhsan Darmawan, Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia, menilai partisipasi aktif dari kalangan akademik dapat meningkatkan kualitas demokrasi serta memastikan kelancaran Pilkada yang aman dan sesuai aturan.
Ikhsan mengutip data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kota ini mencapai 1.393.282 pemilih.
Sebanyak 55% dari jumlah tersebut merupakan pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z, sehingga keterlibatan mereka menjadi sangat penting.
Ikhsan menegaskan, dengan adanya partisipasi dari akademisi dan mahasiswa, diharapkan masyarakat lebih tercerahkan dalam proses politik, terutama dalam memahami visi dan misi para calon wali kota dan wakil wali kota.
KPU Depok sendiri menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 87% dalam Pilkada 2024, meningkat signifikan dari Pilkada sebelumnya yang hanya mencapai 62%.