Kinerja rekasa dana saham dalam sebulan terakhir tidak menggembirakan. Hal itu dipicu oleh beberapa faktor antara lain lantaran sentimen kenaikan suku bungan acuan Amerika Serikat dan pelemahan rupiah terhadap dolar yang di atas Rp15.000.
Dari sekian banyak produk reksa dana saham yang returnnya melorot, kali ini kita akan membahas lima reksa dana saham yang paling anjlok menurut data dari Bareksa. Reksa dana saham apa saja? Yuk cek.
Simas Saham Unggulan
View this post on Instagram
Produk reksa dana Simas Saham Ungulan besutan PT Sinarmas Asset Management merupakan yang paling parah dalam sebulan terakhir ini. Return reksa dana saham tersebut anjlok hingga minus 5,66 persen. Adapun rata-rata return per harinya mencapai minus 2,13 persen.
Padahal, Simas Saham Unggulan merupakan salah produk terbaik di reksa dana saham. Jika dihitung performa pada year to date, keuntungannya bisa mencapai 23,71 persen. Reksa dana yang pertama kali dikeluarkan pada Desember 2012 ini telah mengantongi dana kelolaan hingga Rp1,9 triliun.
Untuk berinvestasi di produk reksa dana ini, Anda cukup mengeluarkan dana minimal Rp200.000. Nantinya, dana Anda akan dikelola untuk diinvestasikan oleh sekuritas di beberapa alokasi aset antara lain saham hingga obilgasi di beberapa perusahaan antara lain BRI Syariah, BRI, Erajaya Swasembada, Indah Kiat Pulp & Paper dan Wijaya Karya.
Maybank Dana Ekuitas
Kinerja reksa dana saham yang anjlok juga dialami Maybank Dana Ekuitas. Return produk reksa dana keluaran PT Maybank Asset Management ini dalam sebulan terakhir melorot hingga minus 4,70 persen. Adapun return per harinya juga minus 2,11 persen.
Reksa dana saham Maybank Dana Ekuitas dikeluarkan pada April 2007 dengan jumlah dana kelolaan hingga saat ini mencapai Rp56,3 miliar.
Reksa dana ini bisa dibeli mulai dari Rp100.000. Uang yang Anda investasikan di reksa dana ini akan diputar untuk pembelian obligasi hingga saham-saham milik Astra Agro Lestari, BCA, BRI, H.M Sampoerna dan Telekomunikasi Indonesia.
Simas Syariah Unggulan
View this post on Instagram
Tampaknya, produk-produk dari reksa dana Simas Asset Management memang sedang terpuruk dalam sebulan terakhir ini. Termasuk reksa dana Simas Syariah Unggulan yang returnnya anjlok hingga minus 4,27 persen. Sementara return per harinya mencapai minus 1,14 persen.
Sejak diluncurkan pada Agustus 2014, dana kelolaan Simas Saham Syariah mencapai Rp116,9 miliar. Adapun, reksa dana ini bisa dibeli mulai dari Rp100.000.
Portofolio investasi dari Simas Syariah Unggulan ini akan diputarkan untuk membeli obligasi, pasar uang hingga saham-saham milik BRI Syariah, Erajaya Swasembada, Integra Indocabinet, M Cash Integrasi dan Telekomunikasi Indonesia.
TRIM Kapital
Reksa dana saham ini termasuk salah satu yang paling ‘senior’. Reksa dana TRIM Kapital dari PT Trimegah Asset Management ini telah dikeluarkan sejak Maret 1997 dengan dana kelolaan mencapai Rp183,7 miliar.
Produk reksa dana ini juga bisa dibeli mulai dari Rp100.000. Adapun kinerja dalam sebulan terakhir return reksa dana ini melorot hingga minus 4,24 persen dengan return per hari mencapai minus 1,83 persen.
Dana yang diinvestasikan ke reksa dana TRIM Kapital ini akan dibelikan oleh manajer investasi untuk investasikan kembali ke obligasi, pasar uang dan saham-saham milik Astra International, BCA, Bank Mandiri, Pabrik Kertas Tjiwi dan United Tractors.
TRIM Kapital Plus
Satu lagi produk reksa dana yang kinerjanya sedang tidak bagus adalah TRIM Kapital Plus yang juga keluaran PT Trimegah Asset Management. return reksa dana ini dalam sebulan terakhir mencapai hingga minus 4,09 persen dengan return harian mencapai mimnus 1,84 persen.
Dana kelolaan reksa dana yang telah diluncurkan sejak Mei 2008 ini mencapai Rp117,2 miliar. Produk reksa dana ini pun bisa dibeli mulai Rp100.000.
Adapun, dana kelolaan diinvestasikan untuk pasar uang, obligasi dan saham-saham milik Astra International, BCA, Erajaya Swasembada, Pabrik Kerta Tjiwi dan United Tractors.
Saatnya beli
View this post on Instagram
Kendati banyak investor reksa dana merugi dengan portofolio kelima reksa dana di atas yang tidak menggembirakan, momentum ini bisa dijadikan untuk mulai beli.
Dengan NAB yang melorot, investor mengamati bahwa pada kuartal ketiga performa reksa dana akan kembali menggembirakan seiring adanya siklus window dressing atau asumsi kenaikan menjelang akhir tahun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai pembelian reksa dana pada September 2018 mencapai Rp46,76 triliun, sementara nilai pencairan reksa dana pada periode tersebut mencapai Rp41,73 triliun. Adapun total NAB pada akhir September 2018 mencapai Rp459 triliun.
Nah, itulah kelima reksa dana saham yang mencatatkan return minus hingga 5 persen dalam sebulan terakhir. Bagi Anda yang berinvestasi di salah satu atau kelima reksa dana di atas jangan dulu panik. Dan bagi Anda yang justru ingin investasi di reksa dana di atas sudah saatnya Anda beli dari sekarang.