Sedihnya Lihat Kondisi Tiang Telepon Zaman Belanda di Jalan Kartini Depok

tiang telpon depok dari tribun

Hey, kamu, iya kamu yang tiap hari lewatin Jalan Kartini Depok apa sudah tau belum kalo ada tiang telepon yang berusia sangat tua peninggalan Belanda. Itu lho yang letaknya bersebrangan banget dengan Jalan Pemuda.

Nah, pasti sebagian dari kamu gak tau kan kalo ada tiang telepon di Depok yang bersejarah banget. Namun, sayangnya keberadaan tiang telepon tersebut tampak kurang perhatian ya dari pemerintah setempat. Kalo dilihat dari dekat, tiang teleponnya gak terurus guys.

Tapi tau gak sih guys, banyak hal yang unik dari peninggalan bersejarah tersebut. Nah! Kali ini Depok24jam akan sedikit mengulas apa saja keunikan dari tiang sentral telpon itu? Yuk simak!

Ada di pinggir Jalan Kartini

Doc: Kumparan

Terletak di Jalan Kartini, tepatnya dipinggir jalan raya di depan rumah makan. Karena lokasinya di pinggir jalan, banyak yang belum tahu bahwa tiang sentral telpon tersebut adalah benda peninggalan bersejarah.

Tiang sentral telpon tersebut sudah ada sejak tahun 1900. Sebuah peninggalan Belanda yang dulunya digunakan para warga sekitar yang sudah menggunakan telpon.

Tiang sentral telpon peninggalan Belanda tersebut, memiliki tinggi kurang lebih sekitar 7 meter. Justru dengan memiliki ketinggian tersebut banyak masyarakat yang belum mengetahui benda peninggalan bersejarah itu.

Tiga tiang telpon di Indonesia

Tercatat hanya terdapat tiga tiang telpon yang ada di Indonesia sejak saat itu. Di Depok terdapat satu tiang telpon tepatnya di depan Jalan Pemuda tersebut. Di Cirebon juga terdapat satu tiang telpon tepatnya di Pasar Jamblang. Dan yang terakhir di Jakarta, tepatnya di dekat pintu belakang Bank Mandiri.

Menurut Kepala Bidang Parawisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Wisata Kota Depok, tiang telpon tersebut masuk dalam 57 bangunan bersejarah. Yang tercatat cagar budaya sejak tahun 2013 – 2017.

Katanya bersejarah tapi tak terurus

Doc: Kumparan

Seperti yang terlihat bahwa tiang setral telpon, terdapat banyak bekas tali rafia yang mengikat. Bahkan tali tersebut sudah berdebu tebal. Seperti bukan layaknya benda bersejarah yang dirawat dan dijaga dengan sepenuh hati.

Nah, guys, gimana sekarang udah pada ngeh kan kalo tiap hari lewatin Jalan Kartini Depok suka liat tiang tersebut. Semoga ke depan pemerintah bisa merawat dan menjadikan tiang tersebut benar-benar peninggalan sejarah ya, bukan cuma klaim doang. Eh, ngomong-ngomong jangan sampai di musim Pemilu seperti saat ini ada yang pasang spanduk caleg di tiang tersebut ya!

Sumber foto utama: tribunnews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *