DEPOK24JAM,- Kasus positif Covid-19 di Kota Depok terus mengalami kenaikan setiap harinya. Per 30 Januari 2022, Satgas Covid-19 mengungkapkan terdapat 3.789 kasus aktif di Kota Depok.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan ketersediaan tabung oksigen masih aman.
“Kita punya tabung-tabung untuk pengambilan langsung yang dioperasikan ke RSUD Depok khususnya,” ungkap Mohammad Idris dikutip dari berita.depok.go.id, Senin, 31 Januari 2022.
“Kita juga sudah kerja sama paten dengan beberapa perusahaan untuk pengisian tabung-tabung oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Kota Depok. Jadi dari sisi tabung oksigen InsyaAllah aman,” imbuhnya.
Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19, ucap Idris, mengalami peningkatan pasca lonjakan kasus Covid-19 saat ini.
Dia membeberkan, saat ini BOR bagi pasien Covid-19 di Kota Depok untuk ruang isolasi sudah terisi sebanyak 18 persen lebih. Adapun, BOR untuk ruang ICU sekitar 4,55 persen.
“Jakarta naik, aglomerasi naik Depok sangat berbatasan langsung dengan Jakarta. Per 26 Januari itu yang mengagetkan sepanjang masa pandemi paling tinggi ada 448 kasus per satu hari,” kata Idris.
“Jadi di akhir Desember 2021, kasus aktif di Kota Depok tinggal 24 orang. Kemudian, pasca Nataru terus bertambah hinga sekarang sudah 1.680 kasus,” sambungnya.
Saat ini pihaknya, ucap Idris tengah menyiapkan skema tempat isolasi terpusat (isoter) berbasis masyarakat atau RW untuk pasien isolasi mandiri.
Persiapan isoter berbasis RW tersebut lantaran Covid-19 varian Omicron memiliki gejala yang ringan, bahkan warga dapat terkena tanpa disertai gejala.
“Ketika kondisi rumah masyarakat tersebut (yang terkena Covid-19), tidak sesuai dengan kapasitas atau untuk melakukan isolasi, maka kami pindahkan ke isolasi terpusat yang ada di tingkat kota. Kami sedang menjalin kerja sama kembali dengan Makara UI dan Pusat Studi Jepang UI,” pungkasnya.