DEPOK24JAM, – Wali Kota Depok Mohammad Idris menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 431/336-HUK/Prokopim tentang Pemakaian Mars “Depok Sejahtera” dan Hymne “Damai Depokku”.
SE tersebut sekaligus menginstruksikan perangkat daerah dan masyarakat menyanyikan mars “Depok Sejahtera” dan himne “Damai Depokku” dalam acara-acara tertentu di Kota Depok.
Instruksi Wali Kota Depok Mohammad Idris tersebut mendapat kritikan dari Anggota DPRD Kota Depok yang juga Ketua Fraksi PDIP Ikravany Hilman.
Dia menagih penjelasan terkait penggantian mars dan hymne lama dengan yang baru ini. Karena menurutnya, mars dan hymne lama sarat akan nilai sejarak Kota Depok.
“Kenapa harus diubah dan seterusnya, tapi itu tidak ada penjelasan dari wali kota, baik secara publik atau kelembagaan. Padahal, bagaimana pun juga mars Kota Depok itu ada sejarahnya,” kata Ikravany dikutip DEPOK24JAM dari Kompas.com, Sabtu 10 September 2022.
Lebih jauh, Ikravany mengkritik lirik yang dituangkan dalam mars dan hymne tersebut jauh dari fakta dan kenyataan Kota Depok saat ini.
“Yang jadi masalah adalah, ini lirik sama kenyataan kotanya jangan terlalu jauh, gitu. Di liriknya kan ada harmoni wargaku, indah. Asri lingkungan ku, damai kotaku. Depok idaman penuh asa,” tuturnya.
Ikravany pun mengkritik pembangunan Kota Depok. Kendati begitu pesat, dari yang tidak ada menjadi ada, namun menurutnya masih belum menemukan arah. Bahkan dia mengatakan selama 20 tahun terakhir, Depok dibangun tanpa arah yang jelas.
“Sebenarnya mau dibawa ke mana sih arahnya, itu yang kita gak tahu, Depok menjadi kota yang seperti apa, pada akhirnya kesemrawutannya mulai tampak dan semakin parah,” ujar Ikravany dikutip DEPOK24JAM dari idntimes.com.
