DEPOK24JAM, – Simpang siur rencana pembangunan di lokasi SDN Pondok Cina 4 dan 1 membuat orang tua siswa kian geram dengan kebijakan yang diambil Pemkot Depok.
Mulanya, para orang tua siswa pada tahun 2015 mendapat informasi bahwa SDN Pondok Cina 4 dan 1 akan dilebur lantaran sekolah tersebut tidak punya lapangan upacara sehingga nantinya ada lapangan upacara.
Kordinator orang tua siswa, Eci Tuasikal mengatakan dari informasi yang didapatnya bahwa setelah peleburan tersebut dilakukan, SDN Pondok Cina 1 akan menjadi etalase Pendidikan.
Namun, informasi yang didapat pihaknya belakangan justru bukanlah peleburan dua sekolah tersebut melaikan di lokasi itu akan dibangun masjid.
Eci Tuasikal mengaku, pihaknya tidak menolak rencana pembangunan masjid tersebut. Hanya saja, dia meminta agar anak-anak mendapat tempat belajar yang layak.
“Jadi dibangun dulu sekolahnya, baru sekolahnya dipindahkan. Jangan ini belum selesai, lalu kemudian ditampung di sekolah yang lain,” tegasnya.
Eci menerangkan, murid yang ada di SDN Pondok Cina 1 dipindahkan ke dua sekolah berbeda. Di sekolah tersebut ada 12 rombongan belajar (rombel) dan akan dipindahkan ke sekolah yang hanya memiliki 6 rombel.
“Artinya, itu tidak memenuhi tapi dipaksakan dan ada yang masuk pagi dan siang. Di dalam Permendikbub N0 36 disebutkan bahwa sekolah tidak boleh ada dobel shift, harus pagi semua. Karena kalau siang anak-anak sudah tidak ada semangat belajar,” ujarnya.
Murid yang ada di sekolah tersebut dipindah di SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3. Untuk kelas 1,2 dan 6 ditampung di SDN Pondok Cina 5. Sedangkan kelas 3,4 dan 5 ditampung di SDN Pondok Cina 3.
“Padahal awalnya informasi dari Dinas Pendidikan para siswa akan ditampung di satu sekolah,” beber Eci Tuasikal.