DEPOK24JAM – Pada pukul 12.15 dini hari, seorang perempuan warga Limo bernama Ambir (23), bukan nama sebenarnya, menjadi korban pelecehan saat dalam perjalanan pulang dari arah Tugu Gong Bolong.
Ambir memastikan tidak ada motor lain di belakangnya selama perjalanan, merasa aman dengan pakaian tertutup jaket, hijab, serta membawa tas ransel di belakang dan slingbag di depan.
Namun, di tengah perjalanan yang sepi, sebuah motor mendekati Ambir dari belakang. Pelaku dengan cepat melakukan tindakan pelecehan menggunakan tangan kirinya memegang payudaranya.
Ambir yang kaget dan syok berteriak minta tolong sekeras mungkin, namun jalanan yang sepi dan gelap tidak memungkinkan adanya bantuan. Ia mencoba mengejar pelaku dengan motornya, tetapi pelaku melaju sangat cepat hingga sulit dikejar. Pelaku akhirnya berbelok ke arah kiri di pertigaan Curug (vilmut).
Dalam pernyataannya, Ambir menyatakan kekesalannya terhadap pelaku yang dianggapnya sakit jiwa karena berani melakukan pelecehan terhadap perempuan.
“Saya merasa sangat marah dan kecewa. Pelaku benar-benar sakit jiwa karena berani melakukan pelecehan terhadap perempuan yang tidak bersalah,” ujar Ambir.
Ia menekankan bahwa meskipun dirinya berpakaian tertutup, ia masih menjadi korban pelecehan.
Ambir juga menghimbau agar semua orang, terutama perempuan yang pulang kerja larut malam, tetap waspada. “Saya berharap tidak ada korban lain dan pelaku segera tertangkap,” tambahnya.
Ciri-ciri pelaku yang disampaikan oleh Ambir adalah sebagai berikut:
– Mengendarai motor matic hitam (Mio/Beat/Vario) tanpa plat nomor belakang.
– Berpakaian rapi serba hitam.
– Menggunakan helm.
Pihak berwajib diharapkan segera mengambil tindakan untuk menangkap pelaku dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Menurut warga sekitar, kejadian serupa telah beberapa kali terjadi di daerah tersebut, meskipun kondisi jalan yang sepi dan gelap membuatnya sulit diatasi.
Ambir mengaku trauma dan masih belum bisa bertemu orang karena bayang-bayang ketakutan akan kejadian serupa yang mungkin terjadi kembali.
“Saya trauma dan masih belum bisa bertemu orang karena takut hal itu terjadi lagi,” kata Ambir.
Ia berharap pihak berwajib segera mencari para pelaku begal asusila dan pelecehan ini, karena sangat berbahaya bagi semua orang terutama perempuan yang bekerja dan pulang larut malam.