DEPOK24JAM, 22 Desember 2024 – Sepanjang 2024 telah terjadi 56 kejadian bencana yang berdampak pada sekitar 2.550 jiwa di Kota Depok.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Adnan Mahyudin, mengatakan terdapat sejumlah kejadian bencana yang perlu diwaspadai.
“Diantaranya, bencana tanah longsor yang tercatat sebanyak delapan kejadian, yang terjadi di Kecamatan Limo, Cimanggis, Sukmajaya, Cipayung, dan Sawangan. Selain itu, terdapat sepuluh kejadian bangunan rubuh, 24 kejadian pohon tumbang, dan sepuluh kejadian banjir,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adnan menekankan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh perangkat daerah dan stakeholder terkait.
“Penanganan bencana membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk penyediaan perahu karet, mobil crane, alat potong pohon, mobil rescue Damkar, ambulance, dan lainnya,” jelasnya.
Sebagai bagian dari komitmen kemanusiaan, Pemerintah Kota Depok juga aktif berpartisipasi dalam aksi Peduli Bencana di Sukabumi.
Aksi ini meliputi pengiriman bantuan berupa uang tunai dan bahan pangan, serta pengiriman tenaga medis, non-medis, dan tenaga psikososial untuk membantu korban bencana.
Dengan adanya Apel Siaga Bencana ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di Kota Depok.
Pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Depok, Gandara Budiana menekankan pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi bencana.
Ia menjelaskan bahwa Kota Depok telah menyiapkan berbagai dokumen penting terkait kebencanaan, termasuk Kajian Risiko Bencana (KRB), Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB), Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Naskah Akademik (NA), Rencana Kontijensi (Renkon), dan regulasi yang mendukung penanggulangan bencana.
“Harapannya, penanggulangan bencana di Kota Depok dapat ditangani bersama karena merupakan tanggung jawab seluruh stakeholder,” ujarnya.