Indeks harga saham gabungan sejak awal tahun 2018 udah tembus 6.000. Itu artinya pergerakan saham makin ke sini makin bagus. Kabar baik ini perlu disambut oleh para investor yang ingin menjajal berinvestasi saham.
Tapi sabar dulu ya. Jangan ngebet pengen investasi saham karena tergoda imbal hasil yang menggiurkan. Sebelum kamu memutuskan buat investasi saham, sebaiknya kamu cari tahu dulu hal-hal berikut ini.
1. Jangka waktu investasi saham kamu
Investasi saham cocok dilakukan untuk kamu yang mau investasi jangka panjang, paling gak lima tahun lah. Soalnya, pergerakan saham itu sangat fluktuatif dan volatil. Kamu gak akan bisa nebak pergerakannya besok atau seminggu lagi.
Itu sebabnya, lebih aman untuk berinvestasi saham dalam jangka panjang. Dengan begitu, investasimu lebih stabil karena didasari oleh kinerja fundamental perusahaan, bukan hanya spekulasi pasar aja.
Investasi saham biasanya digunakan buat keperluan jangka panjang. Misalnya buat pendidikan anak, buat beli properti atau kebutuhan lain.
2. Risikonya paling tinggi
Jika dibandingkan dengan instrumen lain, risiko investasi saham memang paling tinggi. Namun, seperti dikatakan sebelumnya, keuntungan investasi ini juga tinggi. Jadi imbal hasil dan risiko sama-sama tinggi.
Ini bisa jadi perhatian buat kamu yang berencana investasi saham di tahun 2018 ini. Makanya, pelajari terlebih dahulu kinerja dan keuangan perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya melalui berita-berita saham.
Atau kamu bisa konsultasi dengan para ahli di bidang saham. Banyak kok perusahaan sekuritas yang bakal mendampingi kamu saat kamu berinvestasi saham. Tentunya bayar ya.
3. Tentukan uang buat investasi saham
Karena investasi saham punya risiko tinggi, kamu harus hati-hati dengan uang yang bakal kamu investasikan. Gak bijak juga karena alasan pengin untung gede, kamu mesti rela ngorbanin uang keperluan sehari-hari buat investasi saham.
Makanya sebelum terjun di investasi saham, rencanakan dulu keuanganmu. Sisihkan misalnya 10 persen hingga 20 persen dari pendapatan buat dana investasi. Jangan sampai setengah dana dari penghasilan kamu investasikan di saham. Kalau gitu caranya, siap-siap deh kamu was-was dengan kondisi keuanganmu.
4. Jangan hanya investasi di satu tempat
Taruhlah kamu udah bulat buat investasi saham tahun ini. Kalau punya dana investasi lebih, ya jangan semuanya diinvestasikan di saham.
Kamu bisa investasi di instrumen lain. Di emas misalnya. Investasi di instrumen ini risikonya minim banget. Bahkan bakal dapat untung gede karena harga emas setiap waktunya terus naik.
Jadi, kalau misal investasi kamu di saham kebetulan dalam keadaan merugi, kamu punya pegangan lain di investasi emas. Intinya kamu gak rugi-rugi amat dalam berinvestasi.
5. Investasi reksadana saham bisa jadi bahan belajar
Buat kamu yang masih ragu dan takut investasi saham langsung, kamu bisa belajar dari instrumen lain. Salah satunya kamu bisa investasi di reksadana saham.
Sama aja sih sebetulnya kalau kamu investasi reksadana saham. Uang yang kamu investasikan akan diputar di saham juga. Hanya saja ada pihak lain yang mengelolanya. Namanya manajer investasi.
Investasi reksadana saham juga bisa jadi ajang belajar investasi. Investasi di sini kamu bisa beli dengan harga terjangkau. Kamu bisa pilih jenis reksadana yang bisa dibeli dengan harga mulai ratusan ribuan.
Kamu bisa beli reksadana saham secara langsung ke manajer investasi atau secara online.
Emang, investasi reksadana saham sekarang ini makin mudah. Tapi tetap harus diperhatikan ya, risiko reksadana saham juga sama-sama tinggi. Dan untungnya juga tinggi. Ya impas lah.
Nah, jadi gimana, tertarik buat jadi investor saham tahun ini?