Depokers, Sebelum Pilih Asuransi Jiwa, Pastikan Dulu 5 Hal Ini

asuransi jiwa

Sebagian orang mungkin banyak yang gak peduli dengan asuransi jiwa. Padahal asuransi jiwa sangat bermanfaat untuk kelangsungan keluarga yang ditinggalkan oleh kepala keluarga atau pencari nafkah.

Saat ini banyak sekali perusahaan yang menawarkan produk asuransi jiwa. Kamu bisa membeli asuransi jiwa untuk memproteksi keluarga. Dengan asuransi jiwa, maka kehidupan keluarga kamu akan sedikit terbantu.

Tapi, sebelum punya asuransi jiwa, yuk mari ketahui dulu beberapa hal berikut ini biar kamu salah membeli.

1. Pastikan tertanggung punya pendapatan dan tanggungan

Asuransi jiwa sejatinya dimiliki oleh kepala keluarga atau pencari nafkah. Biasanya pemegang polis asuransi jiwa dimiliki oleh seorang ayah. Pastikan sang ayah memiliki pendapatan dan tanggungan saat membeli asuransi jiwa.

Kadang terjadi kesalahpahaman. Seseorang yang membeli asuransi jiwa memasukan nama anak sebagai tertanggung. Padahal seharusnya anak adalah penerima manfaat tanggungan dari seorang ayah yang membeli asuransi jiwa.

Sebagai contoh, Restu adalah seorang karyawan yang memiliki penghasilan Rp 10 juta per bulan. Dia punya istri dan seorang anak yang sedang kuliah. Usia Restu saat ini 35 tahun dan ingin pensiun di usia 55 tahun. Jadi masa produktif Restu tinggal 20 tahun lagi.

Untuk memproteksi keluarganya, Restu membeli asuransi jiwa. Restu sadar bahwa di kemudian hari dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Makanya Restu memberanikan diri membeli asuransi jiwa dengan kontrak lima tahun. Dia mencantumkan nama penerima manfaat yakni istri dan kedua anaknya.

Suatu hari, Restu mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Karena sudah membeli asuransi jiwa, maka istri dan kedua anak Restu tidak perlu khawatir soal keuangan ke depannya. Sebab mereka akan ditanggung oleh perusahaan asuransi jiwa yang dibeli Restu dengan total pertanggungan Rp 2,4 miliar hingga 20 tahun kemudian. Perhitungan tersebut menggunakan metode Income Replacement Based (IRB).

Perhitungan rinciannya: Rp 10.000.000 x 12 (bulan) x 20 (tahun) = Rp 2,4 miliar

2. Pelajari asuransi jiwa yang akan dibeli

Setidaknya terdapat tiga produk asuransi jiwa yang biasa ditawarkan perusahaan asuransi. Pertama adalah asuransi jiwa berjangka atau term life insurance.

Asuransi jiwa ini memproteksi tertanggung dalam jangka waktu tertentu. Biasanya perusahaan asuransi menawarkan jangka waktu mulai dari 5 tahun hingga 20 tahun dengan premi tetap.

Namun ketika kamu beli asuransi ini, kamu gak bisa narik tunai. Maka ketika kontrak polis habis dan kondisi tertanggung masih sehat, maka uang tidak bisa diberikan kepada tertanggung.

Kedua adalah asuransi jiwa seumur hidup atau whole life insurance. Asuransi ini memberikan perlindungan seumur hidup pada tertanggung.

Asuransi ini bisa tarik tunai ketika kamu dalam masa kontrak. Hanya saja premi untuk asuransi ini lebih mahal dibandingkan asuransi berjangka.

Ketiga adalah asuransi jiwa dwiguna atau endowment insurance. Ini adalah produk asuransi yang punya manfaat sebagai asruansi berjangka sekaligus tabungan.

Namun, premi asuransi ini juga lebih mahal karena menawarkan manfaat yang dobel. Manfaatnya antara lain uang pertanggunga bisa diterima penuh ketika tertanggung meninggal dunia.

Terakhir adalah asuransi unitlinked. Asuransi ini punya manfaat sebagai perlindungan dan investasi. Asuransi ini juga bisa tarik tunai. Tapi preminya juga tinggi karena manfaatnya juga lebih dari satu.

Namun, sebagaimana investasi, asuransi ini juga berisiko rugi. Karena kalau dana yang diinvestasikan perusahaan sedang rugi, maka berakibat juga kepada pemegang polis.

3. Pilih asuransi keluarga

Kamu bisa pilih asuransi yang sekaligus bermanfaat buat keluarga. Saat ini terdapat asuransi yang ditawarkan secara terpisah untuk seseorang dan sepaket untuk keluarga.

Baiknya pilih asuransi yang keluarga. Asuransi mewajibkan pihak tertanggung dalam hal ini kepala keluarga hanya perlu memegang satu polis.

Jadi jika di keluarga kamu terdapat empat orang, gak usaha semuanya masing-masing punya polis. Cukup kamu saja yang memegang polis asuransi dengan manfaat yang bisa diterima anggota keluarga.

4. Beli asuransi selagi sehat

Mumpung masih muda, sebaiknya kamu beli asuransi jiwa dari sekarang. Jangan pernah menunda-nunda pembelian asuransi. Karena semakin tua usia kamu maka preminya semakin mahal.

Perusahaan asuransi juga akan teliti memeriksa kesehatan kamu. Semakin tua kamu, maka perusahaan akan semakin mempertimbangkan kamu sebagai nasabahnya.

Kamu juga dituntut untuk berkata jujur saat mengajukan pembelian asuransi. Jika kamu punya riwayat penyakit serius maka katakanlah yang sebenarnya.

Apalagi kamu seorang perokok. Perusahaan pasti gak mau rugi jika suatu saat kamu meninggal gara-gara terserang jantung akibat rokok

5. Pilih perusahaan yang kredibel

Kamu boleh aja beli asuransi jiwa. Tapi yang paling penting diperhatikan adalah sepak terjang perusahaan yang mengeluarkan produk asuransi tersebut. Usahakan pilih perusahaan asuransi yang benar-benar kredibel dan profesional.

Kamu bisa mulai memilih perusahaan asuransi jiwa dengan produknya yang memberikan banyak manfaat buat pemegang polis. Selain itu, kamu bisa cari tahu perusahaan tersebut sudah memiliki nasabah yang cukup besar di seluruh Indonesia.

Dengan begitu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut sudah tinggi.

Kamu juga harus memastikan tingkat layanan perusahaan yang diberikan bisa diakses secara luas. Dan yang paling penting adalah perusahaan memudahkan pengurusan klaim kamu baik yang bisa digunakan di Indonesia atau di luar negeri.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu beli asuransi jiwa. Jangan sampai kamu terburu-buru buat beli asuransi jiwa. Karena beli asuransi jiwa tidak seperti membeli gorengan di pinggir jalan.

Sumber Foto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *