Beragam sejarah yang kita ketahui di Kota Depok patut dipahami dan dimengerti. Mulai dari tempat ataupun benda-benda bersejarah. Tak semua benda bersejarah selalu tersimpan di tempat yang terawat. Banyak dari benda bersejarah terdapat di sekeliling kita, justru kita kurang peduli dengan benda bersejarah itu.
Gong Si Bolong, misalnya. Benda bersejarah yang berada di perbatasan Tanah Baru dan Ciganjur ini menjadikan ikon kedua daerah tersebut. Banyak fakta menarik yang harus kita pelajari mulai dari sekarang tentang Gong Si Bolong. Nah! Kali ini depok24jam akan mengupas hal-hal menarik yang terdapat di gong si bolang. Yuk simak terus.
Awal mula keberadaan Gong Si Bolong

Sejak tahun 1549 seorang pria yang bernama Jimin tinggal di Krukut, Tanah Baru. Dulunya di daerah sekitar Krukut hanya terdapat hutan, rawa, dan pertanian. Belum banyak masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Malam itu Jimin mendengar suara nyaring dan indah dari sungai Krukut. Saat itu juga Jimin langsung datang ke lokasi suara tersebut.
Jimin kemudian melihat seperangkat alat musik gamelan berada di pinggir sungai itu. Menariknya lagi salah satu gamelan yang menarik perhatian Jimin memiliki kilauan yang gak biasa, dan di tengah gong tersebut terdapat bolongan yang tak tahu kegunaannya. Jimin pun langsung mengangkut gong tersebut. Sayangnya saat itu ia hanya seorang diri saja. Maka dari itu ia hanya mampu mengangkut satu gong saja.
Setelah membawa salah satu gong tersebut, Jimin pun memberi info kepada masyarakat lain. Dan ketika dilihat lagi ke sungai beberapa gong yang belum terangkat, seketika hilang tak tahu kemana. Akhirnya Jimin dan masyarakat lain pun berpikir bahwa gong tersebut adalah salah satu benda yang memiliki misteri.
Selain Jimin, ada juga beberapa nama yang menemukan Gong Si Bolong antara lain Galung, Saning, Nyai Asem, H Bahrudin dan Buang Jayadi yang semuanya dari Tanah Baru. Kini penerus Gong Si Bolong selalu merawat dan memperhatikan kondisi gong tersebut.
Gong Si Bolong jadi ikon perbatasan

Seperti diketahui, Tanah Baru dan Ciganjur dulunya bukan sebagai tempat tinggal. Di sana hanya terdapat rawa, hutan, dan kawasan pertanian saja. Lama kelamaan banyak masyarakat yang mulai tinggal di daerah tersebut. Banyak di antara mereka bingung untuk membedakan wilayah Tanah Baru dan Ciganjur.
Alasannya, tidak ada pembatas yang akurat untuk dijadikan patokan antara Tanah Baru dan Ciganjur. Maka tercetuslah pembuatan tugu agar masyarakat tak bingung. Oleh sebab itu penerus Gong Si Bolong pun setuju. Tak hanya tugu saja yang dibuat, melainkan Gong Si Bolong akan di jadikan ikon perbatasan Tanah Baru cetusnya kala itu.
Kondisi Gong Si Bolong saat ini

Kini kondisi gong masih ditangan penerus Buang Jayadi. Dikarenakan gong tersebut memiliki misteri, Buang pun merawat secara khusus untuk gong tersebut. Buang selalu melakukan perawatan gong setiap malam jumat. Sayangnya perawatan khusus tersebut hanya penerus gong saja yang mengetahuinya.
Sudah jelas ya guys tentang sejarah Gong Si Bolong? Ingat ya guys benda bersejarah harus kita rawat dan lestarikan. Ada yang udah pernah lihat dan dengar langsung Gong Si Bolong?