Depok Belum Seutuhnya Menjadi Kota Layak Anak

DEPOK- Pemkot Depok mengakui kotanya belum sepenuhnya menjadi kota layak anak seperti yang kerap digembor-gemborkan selama ini.

Anis Ayu Wulandari, Kepala Seksi Pengembangan Kota Layak Anak, Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kota Depok mengatakan belum utuhnya Depok menjadi kota layak anak menjadi sebuah pekerjaan rumah.

“Sekarang kita sama-sama harus mulai lebih peka, lebih peduli lagi dengan anak-anak disekitar kita, dimulai dengan spirit RW ramah anak kita bisa meminimalisir kekerasan pada anak,” tuturnya.

Anis menuturkan program pemerintah terhadap pengembangan kota dengan layak anak sangat beragam. Misalnya, di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ada beberapa program yang sedang berjalan seperti pemberian akte secara masal.

Ada juga program Puspaga alias Pusat Pembelajaran Keluarga, posyandu ramah anak, puskesmas ramah anak, rumah sakit sayang ibu dan anak, sekolah ramah anak, pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak yang konsen menangani kasus pelaporan kekerasan, pelecehan atau aduan lain terkait dengan anak.

Anis menuturkan suatu wilayah bisa dikatakan menjadi kota layak anak jika anak-anak sudah merasa aman dan nyaman ketika tinggal di wilayah tersebut.

Menurutnya, gambaran kota dengan layak anak terjadi ketika orang tua tidak khawatir dan merasa aman ketika anaknya berada di lingkungan masyarakat. Selain itu, masyarakat sekitar juga ikut serta melindungi anak-anak, dan merasa aman ketika anak-anak keluar rumah.

Sementara itu, Retno Wijayanti, Ketua Forum Mitra Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kota Depok menuturkan pihaknya akan terus berupaya membangun masyarakat Kota Depok menjadi kota layak anak dengan program-program yang sedang dicanangkan.

“Kami akan mengoptimalkan program-program yang sekarang sedang dijalankan, sosialisasi kepada kader-kader lewat kelurahan. Hal tersebut agar masyarakat terbuka mata dan hatinya untuk mewujudkan Kota Depok ini menjadi kota layak anak,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *