Cara Pemkot Depok Atasi Pengangguran Lulusan SMK

DEPOK- Pemkot Depok membenarkan pengangguran di kota Sejuta Maulid tersebut paling banyak berasal dari lulusan SMK yang mencapai sekitar 43 persen.

“Memang paling banyak dari lulusan SMK sekitar 31.000 orang mereka warga Depok,” kata Manto, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok Manto, Minggu 3 November 2019.

Oleh sebab itu, untuk menekan angka pengangguran tersebut, pihaknya tengah fokus menyalurkan tenaga kerja lulusan SMK ke perusahaan yang ada di sekitar wilayah Jabodetabek. Salah satu langkahnya dengan menggelar bursa kerja di setiap SMK.

Menurutnya, Disnaker Kota Depok sudah tiga kali menggelar bursa kerja di sekolah. Kurang lebih 40 perusahaan di Jabodetabek.

Manto menjelaskan, kuota atau formasi yang dibuka bagi para pencari kerja disediakan sekitar 4.221 orang. Selain itu, pemkot juga mewajibkan perusahaan yang ada di Depok untuk membuka kuota 40 persen khusus bagi warga Depok.

“Kebijakan ini dikhususkan bagi perusahaan yang baru dan sudah diatur dalam peraturan daerah tentang penanaman modal. Jadi, kami kami tidak pernah bosan dan menyarankan perusahaan menerima pemuda dan pemudi Depok, khususnya ber KTP atau berdomisili Depok,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebutkan kegiatan bursa kerja yang setiap tahun dibuka merupakan salah satu solusi mujarab untuk menekan angka pengangguran.

Efektivitas kegiatan tersebut, juga bisa dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilaporkan secara berkala.

“Menurut data dari BPS yang sudah kami himpun, tahun 2017 sebanyak kurang lebih 70.000warga dari dua juta jiwa penduduk di Kota Depok statusnya menganggur. Lewat bursa kerja ini, setiap tahun angka tersebut menurun. Sebut saja di akhir 2017 sebanyak seribu orang sudah bekerja dan di akhir 2018 yang terserap 3.592 orang,” paparnya.

Lebih lanjut, Idris juga menuturkan sejak awal tahun 2019 hingga akhir September, tercatat sebanyak 1.807 orang sudah bekerja. Melalui bursa kerja mini yang dilaksanakan diharapkan sedikitnya 884 pencari kerja (pencaker) bisa diterima di 14 perusahaan yang terlibat di sekolah tersebut.

“Pemkot sudah bekerja keras membantu mengentaskan pengangguran. Tinggal bagaimana pekerja mampu memberikan yang terbaik bagi perusahaannya. Mudah-mudahan dengan adanya bursa kerja, bisa menjadi jembatan atau penyambung antara pencaker dengan perusahaan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *