DEPOK- Wali Kota Depok Mohammad Idris tak jadi melibatkan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) terkait maraknya kemunculan ular kobra di Depok.
Sebelumnya, kepada media, Idris mengatakan akan melibatkan Kominda yang terdiri dari jajaran Pemkot Depok, kepolisian, hingga TNI guna mengusut kemunculan ular kobra di beberapa wilayah Depok tersebut.
Rencana Idris itu sontak menuai respons dari warga yang menilai Pemkot Depok tidak perlu melakukan hal tersebut. Bahkan salah satu anggota DPRD Kota Depok dari PDI Perjuangan, Rudi Kurniawan mengatakan rencana Idris berlebihan alias lebay.
Kepada media juga, pada Rabu 18 Desember 2019, Idris menegaskan tidak akan melibatkan intelijen.
Baca Juga: Usut Teror Ular Kobra di Depok, Wali Kota Bakal Libatkan Intelijen Daerah
“Saya hanya bercerita dulu, di Timur Tengah itu ada kasus seperti ini. Tapi Depok tolong kaji lebih dalam penyebabnya apa,” kata Idris kepada wartawan di Hotel Cavero, Jalan Margonda Raya, Depok, Rabu (18/12/2019) seperti dilaporkan Detik.com.
Idris sebelumya menaruh curiga bahwa banyaknya ular masuk pemukiman di Depok patut dipertanyakan. Namun ia ogah berprasangka adanya oknum yang sengaja menyebar ular-ular tersebut.
Padahal, para ahli menyatakan bahwa fenomena munculnya ular ke pemukiman merupakan alamiah karena sedang musim menetas dan habitat ular terancam punah, sehingga ekspansi ke pemukiman warga.
Saat ini, Idris pun sepakat terhadap musabab ular kobra masuk pemukiman warga tersebut. “Memang sudah ada ahlinya, memang ini masalah alam saja, pergantian musim dan kebersihan. Dengan tadinya banyak bangunan-bangunan di tengah sawah, ini ular habitatnya pindah, pindah tentu tidak jauh ke tempat-tempat yang kotor juga,” katanya. (*)