DEPOK24JAM,- Warga kecewa dengan agenda pengobatan alternatif Ida Dayak yang datang sedari pagi ke Kostrad Cilodong. Pasalnya, pengobatan tersebut hingga sore hari tak kunjung dilakukan seiring membludaknya pasien yang datang.
“Ya masyarakatnya ngga tertib, sudah diatur sama aparat ngga tertib. Yang cape akhirnya kita sendiri kan ya tidak ada hasil,” kata Supriyanto, warga Cilegon, Senin (3/4).
Dia menyadari ketidaktertiban warga yang membuat Ida akhirnya enggan melakukan pengobatan. Kendati kecewa namun dia menyadari bahwa itu kesalahan bersama karena tidak mau diatur.
“Coba diatur seperti kambing atau kerbau, kan nurut. Ini semua pengen berobat, semua pengen dapet. Tapi jadinya malah ngga dapet apa-apa karena keserakahan diri pengen semua ditangani,” sesalnya.
Menurutnya, yang harus disadari bersama adalah Ida Dayak belum tentu menangani semua yang datang mengantre. Dia pun berharap jika ada pengobatan Ida Dayak nanti dibuat lebih baik lagi. “Mungkin sebaiknya pakai online, daftarnya dibatasi,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, warga berdesakan memenuhi lapangan tembak Kostrad Cilodong dan sulit diatur. Ida yang melihat situasi tersebut kemudian memilih balik kanan dari lapangan tembak.
Pangima Divisi Infanteri (Pangdivif) Kostrad, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun mengatakan, pembatalan tersebut karena kondisi yang tidak memungkinkan.
“Ibu Ida tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan karena kondisinya ramai sekali, tidak mungkin melakukan pengobatan satu persatu. Karena jumlah segini banyak tidak mungkin selesai dalam waktu 4-5 hari,” katanya melalui pengeras suara.
Dia pun meminta agar keputusan tersebut dimaklumi warga. Ditegaskan untuk pengobatan pada Selasa pun dibatalkan. Warga kemudian diminta kembali ke rumah dengan tertib.
“Semoga bapak ibu selamat dalam perjalanan pulang ke rumah. Nanti kita atur waktunya yang sekian banyak ya. Besok saya pastikan tidak ada praktik pengobatan, saya evaluasi dulu. Besok saya pending dulu,” pungkasnya.