DEPOK24JAM,– Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mary Liziawati mengungkap adanya peningkatan angka pengidap ISPA di Kota Depok.
Mary Liziawati menyampaikan, peningkatan angka pengidap ISPA di Kota Depok terjadi hingga mencapai 60 persen dengan jumlah 8.968 kasus.
“Kalau kenaikan kasus yang saya sampaikan ya dari 8.698 itu rinciannya pneumonia pada balita sampai 5 tahun itu 182,” ungkap Mary Liziawati.
“Nah pneumonia beratnya 0 ya jadi kasus dirujuk nggak ada. Kemudian, ada yang bukan pneumonia pada balita ini memang yang tertinggi 4969,” sambungnya.
Adapun untuk non-pneumonia pada usia lebih dari 5 tahun, Mary menyampaikan ada 3.480 kasus. Sementara, untuk usia lebih dari 5 tahun terdapat 67 kasus.
Dari rincian kasus tersebut, Mary mengatakan bahwa sepanjang bulan Agustus 2023 ini kasus yang termasuk ISPA ada 8.698 kasus.
“Jadi jumlah kasus yang termasuk ISPA inspeksi saluran pernapasan itu 8.698 kasus. Itu di bulan Agustus yang ada peningkatan dari bulan Juli,” bebernya.
Sejak Januari hingga Agustus ini, Mary menyamapaikan bahwa peningkatan paling signifikan mencapai 60 persen terjadi pada bulan Agustus.
“Jadi relatif dari Januari sampai Juli itu kasusnya bervariasi, ada 4.000 dan 5.000 ada pernah 6.000 juga di bulan Maret. Nah peningkatannya dari Juli ke Agustus memang meningkat 60-an persen,” ucapnya.
Terkait penyebab meningkatnya kasus ISPA ini, Mary mengatakan bahwa faktor penyebabnya bukan hanya karena polusi udara, tapi juga infeksi virus, bakteri, alergi.
“Kasusnya apakah ini karena polusi udara? kita tidak bisa menjawab atau memastikan karena kasus ISPA itu bisa karena infeksi virus, infeksi bakteri, bisa juga alergi, tapi kita akan pantau kasus ini dipantau secara ketat,” kata Mary.
“Ketika memang kualitas udaranya menurun dan ternyata peningkatannya signifikan tentu akan kita koordinasikan,” tandasnya dikutip dari Detik.com.
