Tawuran Pelajar di Depok, Keluarga: Amit-Amit Datang ke Kantor Polisi Lagi

polresta depok

DEPOK- Puluhan pelajar yang diamankan karena diduga terlibat dalam insiden pengrusakan SMK Izzata di Jalan Cipayung Kota Depok, akhirnya diserahkan kepada keluarganya.

“Mereka hanya penggembira saja, sampai saat ini yang kita tetapkan masih dua tersangka atas kasus penyerangan (SMK Izzata) berinisial RM dan RK,” ujar Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah .

Pihak kepolisian menghimbau kepada orang tua agar selalu menjaga anak-anaknya terutama terkait tawuran antar sekolah. Penyerahan puluhan anak SMK tersebut diwarnai Isak tangis.

Pantauan di Aula Atmani, Mapolresta Depok terlihat para orang tua para pelajar tersebut duduk dan mendengarkan penjelasan mengenai kejadian tawuran yang menjadi pemicu perusakan fasilitas sekolah SMK Izzata pada Rabu 16 Oktober 2019 kemarin.

Salah keluarga siswa mengutarakan kesedihan mendalam terkait perilaku anarkis yang dilakukan oleh kumpulan pelajar tersebut. Selama ini, dirinya mencari uang untuk membiayai anak kebanggaannya.

“Kalian kami sekolahkan biar pintar, membanggakan kami sebagai orang tua. Jangan dikira gampang mencari uang untuk ongkos, belum lagi ketika merengek minta handphone, habis pulsa, minta dibelikan motor, apalagi minta uang untuk membeli rokok,” ucap kakak seorang pelajar, Kamis 17 Oktober 2019.

Setelah seluruh kebutuhan tercukupi, menurut dia adiknya itu malahan lalai dan memilih melakukan kegiatan yang negatif seperti kongkow, tidak mau belajar, main di luar rumah hingga larut malam.

“Kalian di rumah bukan tidak diperdulikan orang tua, ingat tidak pernah ada satupun orang tua yang menginginkan anaknya gagal. Kamu dan anak-anak lainnya dilahirkan, karena kasih sayang,” ujarnya.

Dirinya menegaskan stop membuat ulah dengan aksi tawuran. Karena ketika kasus hukum membelit, orang tualah yang direpotkan.

“Baru kemarin saya dipanggil kepolisian (terkait pelajar yang mau demo ke Jakarta), diimbau pak polisi agar menjaga murid. Dalam hati saya bilang amit-amit kalau datang lagi ke sini (kantor polisi), eh malah keluarga saya sendiri terjerat kasus. Kakak malu dek,” pungkasnya.

Usai mengucapkan seluruh kekesalan yang ada di dalam hati, siswa tersebut kemudian mendekati dan memeluk kakaknya. Suasana haru menyelimuti ruangan aula. Seluruh pelajar langsung mendekati orang tuanya dan menangis.

Sementara itu, Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah menjelaskan pihaknya memberikan ultimatum. Apabila, insiden tawuran tersebut terjadi kembali pihaknya akan memberikan tindakan tegas.

“Kita pasti akan berikan efek jera, memang kedua sekolah SMK ini (IZ dan KB) musuh bebuyutan. Setelah merusak fasilitas sekolah, para pelajar ini kami amankan ada yang di tempat persembunyiannya, sekolah, rumah,” tandasnya.

Hingga saat ini Polresta Depok menetapkan ada dua tersangka kasus penyerangan sekolah, dua tersangka kasus tawuran yang menyebabkan pelajar SMK KB meninggal, dan satu tersangka kasus tawuran yang membuat pelajar tangannya hampir putus.

Baca Juga: Pelaku Perusakan SMK Izzata Ditangkap Polisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *