DEPOK24JAM,- Aparat kepolisian, pemerintah, dan Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi Indonesia) diharapkan dapat segera mengatasi kasus dugaan penipuan yang terjadi di wilayah Tapos dan sekitarnya terkait jual beli regulator gas.
Berita mengenai dugaan penipuan ini pertama kali diunggah oleh portal berita Depok24jam, yang melaporkan adanya modus penipuan menggunakan alasan penghilangan gas 3 kg oleh Pertamina sebagai dalih untuk menjual perangkat gas dan regulator dengan harga yang tinggi. Setelah berita tersebut viral, banyak warga melaporkan bahwa mereka juga telah menjadi korban praktik penipuan serupa.
Para pelaku penipuan diketahui menggunakan nama “Ikatan Gas Indonesia” dan melakukan kunjungan ke setiap RT untuk melakukan demo pembagian selang gas gratis. Namun, kenyataannya, warga yang berpartisipasi dalam acara tersebut diberikan tawaran untuk membeli regulator gas dengan harga lebih murah dibandingkan jika membelinya di toko atau mal. Para pelaku juga menawarkan opsi pembayaran dengan mencicil. Harga regulator gas yang ditawarkan berkisar antara 1,5 juta hingga 1,7 juta rupiah.
Tidak sedikit warga di wilayah Tapos yang telah terjebak dalam praktik penipuan ini dan harus mengalami beban keuangan yang berat akibat membayar cicilan secara berulang kali.
Para pelaku penipuan terus melancarkan aksinya dengan mengulangi modus yang sama di setiap RT lainnya. Oleh karena itu, penting bagi aparat kepolisian, Pemerintah Kota Depok melalui dinas terkait, serta Hiswana Migas untuk segera turun tangan dalam mengatasi masalah ini.
Putri Lestari, salah satu warga Kp. Nyencle RT02 RW01 Cilangkap, Tapos, Depok, juga menjadi korban praktik penipuan tersebut. Ia menceritakan kejadian yang dialaminya pada tanggal 14-15 April 2023. Sebelum Lebaran, seorang sales datang ke rumahnya dan meminta izin kepada RT dan RW setempat. Putri diminta untuk menyebarkan undangan kepada warga terkait acara demo dan pembagian selang gas gratis.
Pada saat demo berlangsung, para pelaku menyampaikan informasi bahwa pada tahun depan akan terjadi pergantian gas hijau menjadi gas berwarna pink dengan ukuran 3 kg.
“Mereka juga menjelaskan bahwa regulator baru akan tersedia di mal dan toko Pertamina tertentu. Jika warga tidak membelinya melalui jalur distribusi yang mereka tawarkan, harga regulator gas tersebut akan menjadi dua kali lipat dari harga saat ini dan sulit ditemukan,” ujarnya kepada DEPOK24JAM.
Dia menjelaskan para warga yang berpartisipasi dalam acara tersebut diinformasikan bahwa mereka mendapatkan bonus berupa kompor kaca 2 tungku jika melakukan pembayaran DP (Down Payment) sebesar Rp50.000 yang juga termasuk dalam cicilan pertama.
Putri mengungkapkan warga sangat antusias dengan tawaran tersebut, bahkan melebihi ekspektasinya. Saat ini sudah lebih dari 30 orang yang mendaftar dan membayar DP langsung.
Kasus penipuan ini semakin meresahkan masyarakat di wilayah Tapos dan sekitarnya. Banyak warga yang merasa tertipu dan mengalami kerugian finansial akibat membeli regulator gas dengan harga yang jauh lebih tinggi melalui praktik penipuan ini.
Menghadapi situasi ini, pihak berwenang, termasuk aparat kepolisian, Pemerintah Kota Depok, dan Hiswana Migas, harus segera mengambil tindakan tegas. Penting untuk menyelidiki dan menangkap para pelaku penipuan agar dapat diproses secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam kondisi darurat seperti ini, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik penipuan dan tidak mudah terpancing oleh tawaran harga murah yang terlalu menggiurkan. Sebaiknya melakukan pembelian langsung dari toko resmi atau agen yang terpercaya, serta memastikan adanya garansi resmi dari produsen.
Masyarakat diharapkan juga melaporkan setiap kasus penipuan yang terjadi kepada pihak berwenang, agar langkah-langkah preventif dapat segera diambil dan para pelaku dapat dihentikan sebelum lebih banyak korban yang terkena dampaknya.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang semakin canggih dan terus berkembang. Kerjasama antara aparat kepolisian, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam memerangi tindak kejahatan seperti ini demi melindungi kepentingan dan keamanan bersama.