DEPOK24JAM,- Aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh wedding organizer (WO) di Depok telah mengakibatkan kerugian besar bagi puluhan calon pengantin di wilayah Jabodetabek.
Shafira Nafisha (24), salah satu korban, menceritakan pengalamannya kepada Depok24jam.
Shafira mengungkapkan bahwa WO bernama Nita Event Organizer, yang sebelumnya memiliki akun Instagram @nitaeventorganizer (sekarang sudah dinonaktifkan), menawarkan paket pernikahan dengan harga terjangkau dan bonus bulan madu. Lokasi WO tersebut berada di Depok, namun mereka menangani banyak klien di berbagai wilayah Jabodetabek.
Modus Operandi dan Kronologi Penipuan
Pelaku yang diduga adalah AR dan DS menawarkan paket pernikahan dengan pembayaran down payment (DP) sebesar 50-60% dari total biaya, dan full payment mendekati tanggal pernikahan.
“Para korban dijanjikan bonus tambahan seperti buffet dan dekorasi jika mereka membayar lebih awal,” katanya.
Namun, WO tersebut tidak membayar DP atau melunasi pembayaran kepada vendor-vendor yang terlibat, sehingga pada hari pernikahan, banyak klien yang mendapati acara mereka kosong tanpa dekorasi, catering, dan layanan lainnya yang dijanjikan.
“Betul, saya salah satu korbannya. Walaupun rencana saya menikah di tahun 2025 tapi saya sudah melakukan DP hampir 50 juta dan pelaku sudah kabur dan menghilang. Korban lain ada beberapa yang hari pernikahannya sudah lewat di acara pernikahannya kosong, dekor, catering, dll banyak yang tidak ada seperti yang sudah dijanjikan WO tersebut,” ungkap Shafira.
Jumlah Korban dan Laporan ke Pihak Berwajib
Kasus ini telah memakan sekitar 40 orang korban dengan total kerugian mencapai Rp2,3 miliar. Setiap korban mengalami kerugian antara Rp50 juta hingga Rp100 juta.
Shafira dan korban lainnya telah melaporkan kejadian ini ke SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta, namun mereka masih menunggu tindak lanjut dari pihak berwajib.
“Beberapa klien yang sudah menjadi korban pun sudah lapor ke SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta namun khawatir akan bergerak lama dan pelaku makin bisa kabur dan makin sulit dicari,” tambah Shafira.
Identitas Pelaku dan Bukti Penipuan
Para korban telah mengumpulkan berbagai bukti seperti bukti transfer, kontrak, dan pesan teks yang mendukung klaim penipuan ini. Identitas pelaku yang diketahui adalah AR Rachman dan DS yang hingga kini belum diketahui keberadaannya sejak menghilang pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Pelajaran
Kasus dugaan penipuan ini menjadi peringatan bagi calon pengantin dan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih penyedia layanan pernikahan. Proses hukum yang masih berjalan diharapkan dapat segera membawa keadilan bagi para korban dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab.