Setuju Gak di Depok Dibangun Universitas Islam Internasional Indonesia?

Universitas Internasional Islam Indonesia

Depok sudah lama berjuluk kota akademis yang terbalut dengan jargon kota cyber. Bukan tanpa sebab predikat itu muncul, karena Depok merupakan lokasi dari universitas-universitas dan perguruan tinggi ternama di indonesia. Tengok saja bergengsi seperti Universitas Indonesia, Gunadarma serta Bina Sara Informatika yang membuat kota Depok menjadi salah satu tujuan perantauan mahasiawa-mahasiswa dari berbagai pulau seantero negeri.

Pembangunan Universitas Internasional Islam Indonesia (UIII) bisa menjadi babak baru bagi perkembangan sumber daya intelektual yang tidak hanya di Depok saja melainkan juga bagi seluruh Indonesia. Dari berbagai macam hal pasti ada pro kontra yang meliputinya, termasuk dengan pembangunan UIII di Depok. Sah-sah saja guys, asal dilakukan dalam kapasitas yang semestinya. Tapi yang terpenting dari pembangunan UIII Depok setidaknya akan membawa efek pada kota Depok guys. Apa sajakah? Mari kita simak.

Pembangunan UIII dapat meningkatkan nilai Kota Depok

Bertaburnya perguruan tinggi negeri dan universitas di Depok jelas manambah nilai Kota Depok, kok bisa? Sebab Depok menjadi salah satu kota di Indonesia yang menjadi tujuan calon mahasiswa untuk melanjutkan studi. Mungkin hal ini juga yang membuat universitas-universitas terkemuka membuka cabangnya di kota Depok yang memiliki nilai tersendiri soal akademik. Dengan dibangunnya UIII yang pada tahun 2019 ini telah membuka sebagian fakultasnya disinyalir akan membawa nilai Depok sebagai kota akademik ke arah yang lebih tinggi lagi guys.

Bertambahnya pilihan universitas ternama di Depok

Seperti yang kita tahu, dibangunnya UIII jadi semakin bertambah pilihan universitas ternama di kota Depok. Effort yang dihasilkan pun juga tidak selalu positif guys karena faktor penunjang dibangunnya sebuah universitas harus diperhatikan agar tidak membawa problem di kemudian hari. Jika dapat dimaintenance dengan semestinya maka effort yang bernilai akan didapat oleh Kota Depok bahkan Indonesia pun akan makin mengukuhkan eksistensinya sebagai negara terbesar muslim sedunia.

Akomodasi bagi mahasiswa perantau

Untuk menjamin kelangsungan kehidupan sosial maka akomodasi bagi mahasiswa perantau layak mendapat perhatian. Perhatian tersebut antara lain dengan membangun tempat tinggal bagi mahasiswa perantau (baca: asrama) yang dapat disediakan oleh kampus, kamar kos yang memadai, rumah kontrakan dan hal lain tentang tempat tinggal bagi mahasiswa perantau. Semua akomodasi yang disebutkan juga harus diatur sedemikian rupa agar kehidupan sosial dapat terjaga dengan baik tanpa mencinderai norma-norma yang ada.

Berpotensi menghilangkan jejak sejarah Depok

Di samping hal-hal yang telah disebutkan dari pembangunan UIII, ada pula polemik tentang rencana perataan situs bersejarah kota Depok, yaitu rumah cimanggis. Rumah cimanggis merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda. Rumah ini didirikan antara tahun 1771 hingga 1775, rumah ini ditinggali oleh Yohana van Der Parra yang merupakan istri dari Gubernur VOC Petrus Albertus Van Der Parra. Semoga pemerintah benar-benar memperhatikan keberadaan Rumah Cimanggis ya guys, meskipun belakangan rumah tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Oh ya guys, mengutip postingan Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil, UIII ini akan menjadi proyek strategis nasional yang merupakan sebuah cita-cita besar bagi Depok, Jawa Barat dan juga Indonesia. “Suatu hari studi tentang Islam secara internasional akan berpusat di Jawa Barat Indonesia. Membuka studi untuk magister dan doktoral untuk mahasiswa dari seluruh dunia. Doakan semoga ikhtiar mulia ini lancar. Aamiin,” ujar Kang Emil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *