DEPOK24JAM, – Wali Kota Depok Mohammad Idris membantah wacana Depok bergabung dengan Jakarta merupakan usulan yang dihembuskannya.
Mohammad Idris menjelaskan bahwa wacana itu bermula saat dirinya menjadi narasumber dalam sebuah webinar.
Idris memaparkan soal kebijakan IKN dengan pertimbangan yang sangat rasional dan sebuah keniscayaan dari sisi kepadatan penduduk dan dampak sosial ekonomi yang ada di DKI dan Pulau Jawa khususnya.
Bukan hanya membicarakan Depok, dalam pemaparannya Idris menampilkan data terkait mobilitas warga Jabodetabek termasuk masalah transportasi yang ada di Jabodetabek.
“Saya bicara masalah khusus Depok ketika point tentang sinergi bahwa Jakarta kedepan yang bisa menjadi pusat perekonomian global bisa diwacanakan sebagai provinsi/ kota hijau seperti Kopenhagen dan Singapura,” ucap Mohammad Idris, Rabu 20 Juli 2022.
Dengan tegas, Idris membantah jika terucap darinya usulan Depok bergabung dengan Jakarta.
“Dan potensi daerah penyangga ini luar biasa termasuk Depok Tangsel Bekasi. Nah itu yang saya sampaikan. Jadi bahasa Wali Kota mengusulkan Depok bergabung dengan Jakarta itu tidak ada sama sekali,” tutur Idris.
Dia menyebut jika hal itu terucap darinya, sudah pasti akan menyinggung Gubernur Jawa Barat. Karena terkesan Depok tidak percaya dengan Pemerintah Provinsi Jabar yang selama ini menaunginya.
“Kalau memang kata-katanya begitu, kalau saya gubernur saya paling tersinggung lah, seakan-akan Depok udah nggak percaya sama Jawa Barat,” ujarnya.
Idris menegaskan, Depok masih nyaman berada di bawah naungan Jawa Barat. Pemprov pun sudah memberikan banyak perhatian pada Kota Depok.
“Padahal selama ini kita hidup nyaman enak damai. Perhatian dari Jabar gubernur, pak Wagub sangat harmoni,” ungkapnya.
Mohammad Idris pun membantah isu yang menyebut Jabar kurang perhatian kepada Depok sehingga muncul wacana bergabung dengan Jakarta.
Menurutnya, kendati Depok masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) namun untuk penyelesaian persoalan terkait peraturan perundang-undangan yang kewenangannya pada pusat, namun Depok tetap mendapat perhatian besar dari Gubernur Jawa Barat.
“Banyak sekali aspirasi Kota Depok didengar bahkan direalisasi,” katanya.
Wacana Depok meminta bergabung dengan Jakarta, kata Idris dirasa akan menyakiti Pemprov Jabar selaku orang tua dalam struktur pemerintahan. Diibaratkan, seorang anak yang ingin pergi dari rumah dan itu akan menyakiti perasaan orang tua.
“Kita istilah di rumah tiba-tiba kita bilang ingin kabur. Gimana perasaan bapaknya kan? Nah analoginya seperti itu. Dan nggak pernah saya lakukan, makanya bukan karena itu. Kalau memang itu terjadi bisa jadi orang interpretasinya tadi Kota Depok ngak diurus gak dapat perhatian, tapi itu tidak kita rasakan,” tandasnya.